Lewat Language Development Center, MAB Bantu Kembangkan Kemampuan Bahasa Calon Murid

ARROHMAHBOGOR.SCH.ID – Tahun Ajaran 2025/2026 masih beberapa bulan lagi dimulai, tapi calon murid Ma’had Ar-Rohmah Bogor (MAB) sudah dapat mendapat manfaat berupa bimbingan pengembangan bahasa, khususnya bahasa inggris dan bahasa arab. Language Development Center, yang didirikan MAB sejak November 2024, berkomitmen untuk menghadirkan layanan pendidikan bahasa yang mumpuni. LDC bertujuan untuk membentuk generasi muslim yang komunikatif, berwawasan global, berkarakter Islam, kreatif, dan inovatif. Ustadz Wahyu Risdhyan Ari Wicaksono, kepala LDC, menyampaikan bahwa saat ini program utama yang telah berjalan adalah Basic English Matriculation. Program tersebut diikuti sebagian besarnya oleh para calon murid MAB TA 2025/2026. “Alhamdulillah untuk program yang telah berjalan adalah Basic English Matriculation diikuti sebagian besar oleh murid di jenjang SD dan SMP yang telah mendaftar ke Ma’had Ar-Rohmah Bogor dari berbagai daerah seperti Oku Selatan, Jakarta, Bogor, Bekasi, dan lain-lain,” ujar Ustadz Wahyu. Program Basic English Matriculation sendiri telah diikuti oleh empat angkatan peserta didik yang kebanyakan merupakan para calon murid MAB. Sambil menunggu dimulainya tahun ajaran baru, mereka telah dapat mendapat manfaat pembelajaran melalui program ini. “Harapan besar kami bagi para peserta LDC adalah tetap semangat dalam mempelajari bahasa Asing dalam hal ini adalah bahasa Inggris dan Arab untuk bisa mencapai salah satu kecakapan yaitu komunikatif serta berwawasan global,” Ustadz Wahyu menambahkan. Selain itu, LDC juga berencana mengadakan program lanjutan untuk para peserta. “Tentu ada beberapa program yang pastinya sudah ditunggu-tunggu oleh sebagian besar peserta salah satunya yaitu The Next English Matriculation untuk Intermediate dan Advanced Level,” ujar Ustadz Wahyu. Sistem pembelajaran di LDC ke depannya, tambahnya, juga tidak hanya dilaksanakan secara Online melainkan juga Offline. “Sehingga memungkinkan para peserta untuk lebih bisa mengembangkan kemampuan linguistik mereka dengan berinteraksi secara langsung dengan tentor dan peserta lain.” Meski diadakan oleh MAB, program LDC sendiri dibuka untuk umum, tak hanya diperuntukkan bagi anak-anak yang telah mendaftar sebagai calon peserta didik di MAB. (Fida’ Ahmad S) — — — — — — — — — — — — — — — — — — — Ma’had Ar-Rohmah Bogor membuka Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2025/2026 untuk jenjang SMP-SMA putra dan putri. Informasi lebih lanjut bisa menghubungi costumer service di sini.
Menjadi Orangtua Cerdas Bersama Ma’had Ar-Rohmah Bogor

“Tantangan zaman bagi pendidikan anak-anak saat ini sama sekali tidak ringan. Orangtua dan lembaga pendidikan, punya peran dan tanggung jawab yang besar.” ARROHMAHBOGOR.SCH.ID – Ma’had Ar-Rohmah Bogor kembali menegaskan komitmennya dalam perjuangan mendidik generasi Islam lewat seminar parenting, “Becoming Smart Parent: Membentuk Adab dan Literasi Anak di Era Digital”. Sukses diselenggarakan pada Sabtu, 7 Desember 2024, acara tersebut menghadirkan dua pembicara utama yang berkompeten dalam bidangnya, Ustadz Abdullah Warsito, S.Hum, Mudir Ma’had Ar-Rohmah Bogor, dan Ustadz M. Cholidi Asadil Alam, M.I.Kom., M., aktor film Ketika Cinta Bertasbih dan seorang pegiat dakwah. Ustadz Abdullah Warsito dalam pemaparannya kepada 130 lebih peserta webinar, menegaskan bahwa, tantangan zaman bagi pendidikan anak-anak saat ini sama sekali tidak ringan. Orangtua dan lembaga pendidikan, ungkap beliau, punya peran dan tanggung jawab yang besar. Anak sebagai investasi terbaik orangtua, menurut Ustadz Abdullah, perlu mendapatkan pendidikan terbaik agar mampu bertahan dan menjadi unggul. Dan pesantren adalah pilihan pendidikan terbaik yang ada saat ini bagi orangtua muslim. “Pesantren tak hanya mengajarkan ilmu sebagai bekal buat anak, tapi juga menanamkan adab,” ujar Ustad Abdullah. Dengan begitu, lanjutnya, memilih pesantren adalah wujud ikhtiar terbaik orangtua untuk pendidikan anak-anaknya. Terlebih, ungkap beliau, “dengan penanaman adab di pesantren, adab anak terhadap orangtua pun turut ikut terbentuk.” Ustadz Cholidi juga menegasan bahwa zaman sekarang adalah zaman destruktif yang menjadi tantangan berat. Ia juga menegaskan bahwa mendidik anak adalah perkaran yang penting dan utama. Hal itu karena sejatinya dengan mendidik anak, kita juga turut mendidik satu generasi di bawahnya. Selain membagikan pengalamannya terkait dunia pendidikan sebagai aktor dan pegiat dakwah, Ust. Cholidi juga memberikan beberapa tips yang penting bagi para orangtua muslim. Di antaranya adalah konsep “Management Truk Gandeng”: “Management Truk Gandeng, maksudnya adalah agar orangtua memperhatikan secara khusus pendidikan terhadap anak sulungnya,” ujar Ustadz Cholidi. Anak pertama, menurutnya, adalah patokan yang akan menjadi teladan bagi adik-adiknya. “Bukan pemakluman buat anak kedua ketiga, tapi agar jadi pengertian buat anak pertama,” tambahnya. Pada penghujung, moderator acara, Ust. Marzan Safrudin, M.Pd., menyampaikan komitmen Ma’had Ar-Rohmah Bogor demi pendidikan anak-anak muslim. Wakil Mudir Ma’had Ar-Rohmah Bogor tersebut menyatakan bahwa acara serupa akan kembali diagendakan, khususnya diperuntukkan bagi para calon wali santri Ar-Rohmah, juga orangtua muslim pada umumnya. (Fida’ Ahmad S/ Humas)
SMP-SMA AR-ROHMAH PUTRI TERIMA KUNJUNGAN DARI TIMUR TENGAH

ARROHMAH.CO.ID — SMP-SMA Ar-Rohmah Putri Pesantren Hidayatullah Malang kedatangan tamu istimewa. Kali ini berasal dari Relief 4 Life, organisasi kemanusiaan asal Timur Tengah. Rombongan itu berjumlah 10 orang dan berasal dari beberapa negara; Kuwait, Oman dan Mesir. Mr. Abu Sarah, selaku ketua rombongan menyampaikan kegembiraannya bisa berkunjung ke kampus Ar-Rohmah Putri. “Terimakasih, kami sudah diterima dan disambut dengan baik,” ujarnya, Kamis (25/6). Mr. Abu Sarah mengatakan, kunjungan tersebut dalam rangka wisata religi dan mengenal lebih dekat masyarakat Indonesia. Menurutnya, dari sekian banyak kunjungan yang dilakukan, baru di Ar-Rohmah Putri ini mereka memiliki kesan tersendiri. Tak terbayang oleh mereka, jika kampus Ar-Rohmah Putri ini memiliki lingkungan yang asri dan dikelilingi bangunan-bangunan yang bagus. Disetiap sudut nampak pula para santri sedang giat belajar agama Islam dan menghafal Al-Qur’an. Mereka pun seperti melihat calon-calon generasi Qur’ani di masa mendatang. Bahkan sebagian dari mereka, seolah berada di negeri sendiri. Saat mendengar alunan nasyid yang dibawakan dengan merdu oleh para santri, sebagai penyambut kedatangan mereka. Setibanya di kampus Ar-Rohmah Putri tersebut, mereka pun disambut dengan hangat oleh segenap dewan guru, pengurus yayasan dan para santri. Bagi para santri, kunjungan ini merupakan momen berharga untuk mengasah kemampuan berbahasa arab maupun Inggris mereka. Selain itu, menambah wawasan tentang kehidupan masyarakat muslim disana. Berlangsung penuh keceriaan dan kekeluargaan, kunjungan singkat tersebut dimulai pukul 15.30 WIB dan berakhir menjelang magrib. (Hery Purnama/Humas)
International Visit: Perluas Relasi, Sambut Hangat Tamu Aussie

ARROHMAH.CO.ID — Agustus 2024, Di tengah gempuran era globalisasi, luasnya relasi menjadi salah satu faktor penting penunjang prestasi. Tak hanya didorong untuk berkenalan dengan sesama bangsa, namun juga penting untuk mengenal mereka yang jauh di seberang, lintas negara. Rabu (28/8), SMA Ar-Rohmah Putri Islamic ‘Boarding’ School lagi-lagi kedatangan tamu asing lintas negara. Sejumlah pelajar Australia yang tengah menikmati liburan kelulusan tertarik untuk berkenalan sekaligus berbagi pengalaman bersama para santri SMA Ar-Rohmah Putri. Bekerja sama dengan American Corner (Amcor) serta Aussie Banget Corner (ABC) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), kunjungan ini menjadi kesempatan bagi para santri untuk melatih komunikasi berbahasa Inggris. Bertempat di Kantor Sekretariat Ar-Rohmah Putri, acara dimulai pukul 9 pagi dan diawali dengan sambutan singkat dari Ibu Sri Dwi Hastuti selaku kepala ABC ditemani dengan Ibu Ria Arista Asih selaku kepala Amcorserta Ustadz Alimin Mukhtar selaku Direksi Yayasan Ar-Rohmah Putri. “Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kerja sama antara Amcor, ABC, dengan tamu-tamu dari luar negeri. Selain itu, kegiatan ini juga dikemas sebagai culture exchange antara budaya Indonesia dengan budaya-budaya luar. Begitu juga dengan sistem pendidikan yang ada di sini,” jelas Ibu Sri Dwi Hastuti. Acara dilanjutkan dengan presentasi profil dan program kegiatan santri SMA Ar-Rohmah Putri oleh Miss Chory dan Miss Mutia yang bertempat di Perpustakaan Baitul Hikmah. Sejumlah santri yang bergabung dalam ekstrakulikuler English Club (EC)dan I’lamiyyah Ar-Rohmah Putri (I’AR) turut mengisi presentasi sekaligus memandu sesi tanya jawab. Para tamu tampak begitu antusias melontarkan pertanyaan lantaran banyaknya perbedaan sistem pendidikan di Indonesia dengan Australia. “Acara hari ini diharapkan mampu memberikan pengalaman bagi para santri untuk berkomunikasi secara langsung dengan warga negara lain. Dari sini juga kita bisa menyadari perlunya belajar bahasa asing. Semoga kedepannya kita bisa terus menjalin kerja sama dengan tamu-tamu internasional,” ujar Ustadzah Widi Rahayu, Kepala SMA Ar-Rohmah Putri Islamic ‘Boarding’ School. Usai menyimak presentasi, para santri mengajak tamu-tamu untuk berkeliling area pondok pesantren sekaligus berkenalan langsung dengan santri-santri lainnya yang ada di kelas. Sesi sharing bersama pun kerap terjadi. Para santri tak melewatkan kesempatan mengobrol dengan tamu-tamu internasional serta mengabadikan momen tersebut dalam sesi foto bersama. “Senang banget, tamunya cantik dan kalem banget. Semoga bisa terus ada program-program kayak gini, jadi bisa go international. Siapa tahu kita juga bisa student exchange ke negara mereka juga. Selain menambah pengalaman juga bisa menambah relasi kita juga,” ujar Azka Auliya dan Neysa Aurelia (XI-5) perwakilan santri SMA Ar-Rohmah Putri Islamic ‘Boarding’ School. “The students are so nice, so lovely. I think it’s cool that it’s a boarding school. All the students here seem to be so happy. It’s been a nice big school,” kesan Malia, salah satu pelajar dari Australia. Setelah dirasa cukup mengenal Pondok Pesantren Ar-Rohmah Putri Islamic ‘Boarding’ School kampus 1, para tamu dibawa kembali ke Kantor Sekretariat guna beristirahat sekaligus menyantap makan siang khas masakan Indonesia. Bersiap untuk perjalanan selanjutnya yakni mengunjungi Pondok Pesantren Ar-Rohmah Putri International Islamic ‘Boarding’ School kampus 2. (I’AR: Nisrina Fazila)
Teguhkan Solidaritas Bersama Diklat Andalas

ARROHMAH.CO.ID — 31 Agustus 2024, Diklat anggota Gerakan Pandu Hidayatullah (GPH) sukses diselenggarakan pada Sabtu lalu. Dengan acara utama bertempat di Aula Roihanah lantai 4, santri mengikuti kegiatan dengan penuh antusias. Diikuti oleh 337 santri yang tergabung dalam 8 departemen yang berbeda-beda. Acara dibuka dengan tahajud jamai dan sholat subuh di Lapangan Saudah kemudian dilanjut dengan senam pagi. Setelah itu, acara dilanjut dengan pembukaan di Aula Roihanah. Pembukaan diisi dengan sambutan dari ketua pelaksana. “Andalas kami ambil dari nama sebuah pohon yang memiliki filosofi tinggi, kuat serta bermanfaat. Harapannya dengan adanya diklat ini, santri dapat memperoleh jati diri yang kuat, bermanfaat dan bermartabat tinggi layaknya pohon Andalas” tutur Salma Fitriah selaku ketua pelaksana diklat Andalas sekaligus wakil ketua umum Gerakan Pandu Hidayatullah. Inti dari acara ini terdiri dari 4 materi dan 1 puncak acara, yaitu Pelantikan Anggota Gerakan Pandu Hidayatullah. Materi mencangkup semangat berorganisasi, public speaking, kemandirian dan ketangkasan serta 1 materi yang menjurus kepada departemen masing-masing. Tujuan diselenggarakannya diklat ini sebagai seleksi terakhir serta sebagai bekal awal untuk satu tahun ke depan. Sebagaimana tujuan diklat pada umumnya, yakni membentuk pribadi yang punya power serta semangat berorganisasi yang tinggi. Diselenggarakannya acara ini juga bukan serta merta untuk menunjukkan dan mengukuhkan status sebagai bagian dari sebuah organisasi, namun juga sebagai langkah awal untuk membuat perubahan besar di masa depan. “Jangan lupa untuk terus belajar. Nggak papa kalau salah, kedepannya bisa berubah. Diklat itu baru awal, bisa dilanjutkan dengan pembinaan. Jadikanlah semangat berorganisasi sebagai motivasi dan pengingat karena pemimpin itu bukanlah yang paling hebat, tapi yang paling bermanfaat” Ujar Ustadzah Nabila Inas selaku ustadzah pembina Gerakan Pandu Hidayatullah. (I’AR: Shibaa Salsabiil & Calista Aqila)
SORAK SORAI PARTISIPASI SANTRI MENYALAKAN GELORA KEMERDEKAAN INDONESIA

ARROHMAH.CO.ID — Sabtu (17/8), Pondok Pesantren Ar-Rohmah Putri kampus 1, Malang turut berpartisipasi merayakan kemerdekaan Republik Indonesia ke-79. Serangkaian kegiatan diawali dengan Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih yang bertempat di Lapangan Saudah. Upacara dihadiri oleh segenap santri SMP-SMA Ar-Rohmah Putri beserta seluruh ustadz dan ustadzah. Dimulai pada pukul 07.15, upacara berlangsung khidmat dengan Ustadz Alimin Mukhtar sebagai Amirusy Syariyah. Para petugas Upacara Kemerdekaan Republik Indonesia adalah perwakilan santri SMP-SMA Ar-Rohmah Putri kelas 9 dan 12. Adapun pasukan pengibar bendera merupakan santri anggota Departemen Jasadiyah masa jabatan 2023/2024. Ar-Rohmah Putri Voice atau tim paduan suara Ar-Rohmah Putri turut memeriahkan upacara dengan membawakan lagu-lagu daerah Indonesia. “Melihat realita dan kenyataan, cita-cita Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945 masih harus melalui proses yang panjang. Program Indonesia Emas 2045, berisi banyak rumusan cita-cita yang harus diperjuangkan demi kesejahteraan. Untuk mencapai hal-hal tersebut harus dimulai dari komponen-komponen pada masa itu, yaitu kalian. Kalianlah penentu bangsa ini. Mulai hari ini cita-cita besar harus dibangun dengan kesungguhan kalian semua. Sebagai salah satu bentuk rasa syukur kita adalah dengan memaksimalkan kesempatan untuk digunakan. Dan bagi kalian adalah untuk menempuh pendidikan sebaik mungkin,” pesan Ustadz Alimin Mukhtar. Usai upacara bendera, kegiatan dilanjutkan dengan serangkaian lomba-lomba. Santri SMA Ar-Rohmah Putri kelas 10, 11, dan 12 berpartisipasi aktif dalam lomba LKBB kreasi dan lomba kekompakan. Adapun para ustadzah juga mengikuti lomba berupa paduan suara dan permainan-permainan tradisional. “Tujuan diadakannya game-game kekompakan selain untuk menyenangkan para santri ialah untuk mempererat tali persaudaraan antar santri. Dari permainan-permainan ini juga, para santri diharapkan mampu mengambil hikmah dari segala sesuatu yang terjadi. Karena orang yang cerdas adalah orang yang pasti bisa mengambil hikmah dari banyaknya hal yang terjadi. Begitu juga dengan lomba ustadzah. Karena banyaknya ustadzah baru, lomba-lomba tersebut diadakan agar bisa lebih mengenal satu sama lain serta menjaga komunikasi agar tetap baik,” jelas Miss Putry selaku ustadzah kesiswaan SMA Ar-Rohmah Putri. Meskipun lelah, para santri nampak begitu bersemangat. Hal tersebut dapat dilihat dari keaktifan dan antusiasme dalam mengikuti lomba-lomba yang disiapkan. Para santri berharap selain sebagai sarana bersenang-senang, kegiatan ini dapat pula membangkitkan semangat kebangsaan dan perjuangan para santri. (I’AR: Putri Dzakiyyah & Nisrina Fazila)
WISUDA 2024: LULUSKAN SANTRI HEBAT BERMASYARAKAT

Ar-Rohmah.co.id — Ahad (9/6), SMP-SMA Ar-Rohmah Putri Islamic “Boarding School” sukses menggelar prosesi wisuda bagi 186 santri SMP angkatan 15, 138 santri SMA angkatan 12, 8 santri dauroh angkatan 6, dan 34 Mahasantri Ma’had Hidayatullah Batu (Mahaba) angkatan pertama. Bertempat di Aula Al-Hambra, kompleks Pesantren IIBS Ar-Rohmah Putri Kampus 2, Wisuda dengan nuansa merah muda ini dihadiri oleh segenap wali santri yang turut bangga dan berbahagia. Tamu Istimewa Wisuda tahun ini turut mengundang tamu istimewa seperti Guru Besar Universitas Negeri Malang Prof. Dr. Muslihati, S.Ag., M,Pd dan Bendahara YPI Ar-Rohmah Putri Kyai Haji Abdullah Warsito. Jajaran petinggi dan direksi YPI Ar-Rohmah Putri kampus 1, Ar-Rohmah Putri kampus 2, Ar-Rohmah Tahfidz, dan Ma’had Hidayatullah Batu juga hadir menyaksikan prosesi wisuda tahun ini. “Selamat kepada para santri yang hari ini sukses melangsungkan wisuda. Tapi ingat, lulus bukan berarti selesai atau berhenti belajar. Karena sesuai dengan Hadist Rasulullah, belajar itu mulai dari buaian ibu hingga nanti ke liang lahat. Ananda semua lulus dari lembaga pendidikan yang luar biasa, maka teruslah belajar. Di luar nanti, kalian akan menghadapi kenyataan di mana di situlah kalian membutuhkan ilmu dan keteguhan iman, Islam yang diajarkan oleh ustadz-ustadzah yang dapat dijadikan bekal untuk menghadapi berbagai godaan itu,” sambut Prof. Dr. Muslihati, S.Ag., M,Pd. Rangkaian Acara Acara dimulai tepat pada pukul 07.30 dengan persembahan tari saman yang dibawakan oleh 39 santri kelas 8, 10, dan 11. Ustadz Budi selaku pembawa acara menyampaikan bahwa selain menjadi salah satu media dakwah yang berasal dari Provinsi Aceh, tari saman ini memiliki tujuan untuk menjalin tali silaturahmi juga persaudaraan. Acara dilanjutkan dengan pembacaan tata tertib wisuda oleh Ustadzah Ulfa, selaku pembawa acara, serta pembacaan ayat suci Al-Quran oleh perwakilan Mahasantri Mahaba. Setelah itu, menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars Pemudi Hidayatullah yang dipandu oleh Ar-Rohmah Voice (Arvo). “Alhamdulillah, wisuda ini berjalan dengan lancar. Meskipun agendanya lebih padat dibanding kampus yang lain, dari orang tua, wisudawati, dan panitia merasa sangat puas. Meskipun banyak kendala terkait waktu, Alhamdulillah masih bisa teratasi. Harapan ustadzah, lulus bukanlah akhir dari perjuangan. Melainkan awal sebuah perjuangan menghadapi kehidupan masyarakat. Ladang perjuangan yang sesungguhnya ketika menghadapi banyak tantangan di luar sana. Semoga bisa tetap istiqomah dan sukses.” pesan Ustadzah Nanda Primadiani selaku Koordinator Jenjang Kelas 12 sekaligus Sekretaris Pelaksana Wisuda tahun ini. Prosesi wisuda berjalan khidmat dengan suasana haru yang turut menyelimuti. Wisuda ini tidak hanya menandakan kelulusan namun juga menjadi bukti perpisahan para santri yang sukses menamatkan pendidikan bersama selama kurang lebih tiga hingga tujuh tahun di pesantren. Para santri kelas 9 dan 12 menutup prosesi wisuda dengan kesan dan pesan yang diberikan oleh ananda Amrina Amalia, selaku Ketua Umum Gerakan Pandu Hidayatullah 2022/2023, serta persembahan spesial kepada para ustadzah dan orang tua. (I’AR: Nisrina Fazila)
Lima Ayat Yang Menakjubkan

ARROHMAH.CO.ID – Al-Hafizh Said bin Manshur al-Khurasani menyitir sebuah riwayat yang menakjubkan dalam kitabnya, as-Sunan. Riwayat ini statusnya hasan li ghairihi, yakni sebetulnya memiliki sanad dhaif (lemah) namun meningkat menjadi kuat karena didukung oleh jalur periwayatan lainnya. Disebutkan bahwa Ibnu Masud berkata, ” Sesungguhnya di dalam (surah) an-Nisa terdapat lima ayat, dimana dunia dan seisinya ini tidak akan menyenangkanku dibanding dengan kelimanya. Aku sungguh tahu bahwasannya para ulama ketika membacanya mereka pasti mengetahuinya.” Mungkin, ini terdengar seperti gurauan. Sebab, lima ayat itu nilainya begitu menakjubkan. Tetapi, Ibnu Masud adalah salah seorang seorang Sahabat yang menjadi guru dan rujukan dalam bacaan Al-Quran. Beliau pasti tidak bercanda dengan pernyataannya. Rasulullah pernah bersabda, “Barangsiapa ingin membaca Al-Quran yang segar sebagaimana ia diturunkan, maka bacalah menurut (tatacara dan sikap) bacaan Ibnu Ummi Abd.”(Riwayat Ibnu Majah. Hadits shahih). Yang dimaksud Ibnu Ummi Abd tidak lain adalah Ibnu Masud. Lalu, apa sajakah kelima ayat dalam surah an-Nisa itu? Pertama, Ayat ke-31 “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).” Artinya, jika kita berharap Allah menghapus dan memaafkan kesalahan-kesalahan kecil kita, maka jauhi dan tinggalkan dosa-dosa besar. Lalu, apakah dosa besar itu? Dalam Tafsir Fathul Qadir, Imam Syaukani mengutip pernyataan Ibnu Masud, Dosa-dosa besar adalah semua yang dilarang oleh Allah dalam surah (an-Nisa) ini, sampai ayat ke-33. Ibnu Abbas berkata, Dosa besar adalah setiap dosa yang telah divonis oleh Allah dengan neraka, kemurkaan, laknat, atau siksaan. Kedua, Ayat ke-40. “Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar dzarrah, dan jika ada kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipat-gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.” Allah Maha Adil, dan tidak mungkin berbuat aniaya. Nabi bersabda, “Kelak Allah akan membebaskan salah seorang dari umatku di hadapan banyak orang. Digelarlah untuknya 99 gulungan catatan, masing-masing sepanjang mata memandang, lalu Allah bertanya padanya, “Apakah engkau mengingkari sedikit saja dari semua ini? Apakah para malaikat pencatat amal-Ku telah menzhalimimu?” Ia menjawab, “Tidak, wahai Tuhanku.” Allah bertanya, “Apakah engkau memiliki alasan atau kebaikan.” Maka, diam tanpa dayalah orang itu, lalu menjawab, “Tidak, wahai Tuhanku.” Allah berfirman, “Sebaliknya, sebenarnya engkau mempunyai satu kebaikan di sisi Kami. Tidak ada kezhaliman sedikit pun atas dirimu di hari ini. Maka, dikeluarkanlah satu kartu (catatan yang tertulis) padanya: Asyhadu an la ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadan abduhu wa rasuluhu. Lalu, semua catatan itu diletakkan pada satu sisi daun timbangan, dan selembar kartu itu pada daun timbangan lainnya. Maka, terangkatlah gulungan-gulungan catatan tersebut dan lebih berat yang selembar itu.” (Riwayat Ahmad, al-Hakim dan at-Tirmidzi, dari Abdullah bin Amru bin al-Ash. Hadits shahih). Ketiga, Ayat ke-48. Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya…. Syirik adalah dosa tak termaafkan. Jika seorang hamba mati dan menjumpai Allah dalam keadaan musyrik, maka murka-Nya tak terpadamkan. Ia pasti masuk neraka selama-lamanya. Imam al-Alusi meriwayatkan asbabun nuzul ayat ini dalam tafsirnya: bahwa tatkala turun ayat, Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Az-Zumar: 53), maka Nabi berdiri diatas mimbar dan membacakannya. Ada seseorang yang berdiri dan bertanya, “Bagaimana dengan menyekutukan Allah (syirik)?” Maka, beliau pun diam. Orang itu kembali berdiri dan menanyakan hal yang sama, dua atau tiga kali, sementara beliau tetap diam. Maka, turunlah surah an-Nisa: 48 diatas. Keempat, Ayat ke-64. “…Sesungguhnya jika mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” Ayat ini berkenaan dengan beberapa orang yang mengadukan perkara kepada Rasulullah. Namun, setelah diberi putusan, mereka justru tidak puas dan ingin mencari hukum lain yang bisa memenuhi selera nafsunya. Allah menegur keras sikap tersebut, namun menjanjikan jalan keluar, yaitu: jika mereka mau bertaubat dan mohon ampun kepada Allah, lalu mendatangi Rasulullah dan meminta agar dimaafkan serta dimohonkan ampunan, maka pasti Allah bersedia menerima mereka kembali. Kelima, Ayat ke-110. “Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Penyayang.” Dalam Tafsir Zaadul Masir, Imam Ibnul Jauzi menyatakan bahwa yang dimaksud kejahatan disini adalah syirik, mencuri atau dosa-dosa lain secara umum. Sedangkan menganiaya dirinya adalah menuduh orang lain tanpa bukti atau dosa-dosa lain di bawah syirik. Sesungguhnyalah, kita tidak pernah terlepas dari kesalahan dan dosa. Maka, inilah jalan-jalan emas yang diberikan Allah. Tentu saja, mendapatkan jaminan ampunan dari Allah nilainya akan jauh lebih baik dari dunia dan seluruh isinya. Wallahu alam. [M. Alimin Mukhtar]
Manusia Terbaik Menurut Islam

Setiap tahun, biasanya kita akan mendengar pengumuman tokoh terbaik versi lembaga A, atau figur paling berpengaruh menurut majalah B. Belum lagi berbagai kontes dan kompetisi yang akan menghasilkan “manusia-manusia terbaik”, menurut versi dan kriteria yang beraneka ragam. Sejenak, mari kita bertanya, apakah Islam tidak menjelaskan siapa manusia-manusia terbaik itu, sehingga kita layak berlomba-lomba menjadi – paling kurang – salah satunya? Lalu, siapakah manusia-manusia terbaik menurut Islam itu? Inilah sebagian diantaranya. Pertama, orang yang belajar dan mengajarkan Al-Qur’an. Diriwayatkan dari ‘Utsman: Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang terbaik diantara kalian adalah yang mempelajari Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (Hadits riwayat Bukhari). Inilah Abu ‘Abdirrahman as-Sulami, seorang tabi’in yang merasa terhormat dan bangga telah duduk di masjid mengajarkan Al-Qur’an selama 40 tahun. Adakah kita termasuk kelompok ini? Jika bukan, bagaimana dengan manusia terbaik berikutnya? Kedua, orang yang paling baik dalam melunasi hutangnya. Abu Hurairah bercerita, bahwa ada seseorang yang mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menagih hutang. Namun, ia bersikap kasar kepada beliau. Sebagian sahabat pun hendak menghajarnya, namun dicegah oleh beliau. Beliau bersabda, _“Biarkan dia, sebab orang yang mempunyai hak memang berhak berbicara. Berikan kepadanya unta yang seusia dengan unta (yang kupinjam) darinya.” Para sahabat menjawab, “Wahai Rasulullah, kami tidak menemukan kecuali unta yang lebih baik dari unta (yang Anda pinjam) darinya?” Beliau menjawab, “Berikan saja itu padanya, sebab orang terbaik diantara kalian adalah yang terbaik dalam melunasi hutangnya.” (Riwayat Bukhari dan Muslim, redaksinya milik Bukhari). Lihatlah Nabi kita itu, betapa lapang dada dan pemurahnya! Beliau dikasari umatnya, namun tidak mengizinkan sahabat-sahabatnya yang hendak menghajar orang itu. Justru beliau membayar hutangnya dengan nilai yang lebih baik dan lebih besar! Tentu ini tidak ada hubungannya dengan rentenir yang mengejar-kejar pedagang kecil di pasar-pasar dengan bunga pinjaman yang mencekik leher. Sebab yang terakhir ini adalah riba yang diharamkan, sementara apa yang dicontohkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam adalah kelapangdadaan seorang pemimpin, ketulusan dalam memberi, dan komitmen untuk menjaga hak-hak orang lain. Apakah kita bisa seperti ini? Jika belum, bagaimana dengan manusia terbaik berikutnya? Ketiga, orang yang bisa dipercayai kebaikannya dan tidak dikhawatirkan kejahatannya. Abu Hurairah menuturkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berdiri dan berbicara di hadapan sekelompok orang yang duduk, “Maukah kalian kuberitahu siapa orang terbaik diantara kalian, dibandingkan orang terburuk?” Mereka diam tidak menjawab, dan beliau mengulangi perkataannya sampai tiga kali. Lalu, ada salah seorang dari mereka yang berkata, “Mau, wahai Rasulullah. Beritahu kami siapa yang lebih baik diantara kami dibanding yang buruk.” Beliaupun bersabda, “Orang terbaik diantara kalian adalah yang bisa diharapkan kebaikannya dan tidak dikhawatirkan kejahatannya, sebaliknya orang terburuk diantara kalian adalah yang tidak bisa diharapkan kebaikannya dan (kalian) tidak merasa aman dari kejahatannya.” (Hadits hasan-shahih, riwayat Tirmidzi). Siapakah kita di mata orang-orang di sekitar kita? Apakah mereka merasa aman dan percaya pada keselamatan diri dan hartanya tatkala berada di dekat kita; saat berjumpa dan berbicara dengan kita; ketika berinteraksi dan berurusan dengan kita? Atau sebaliknya, mereka selalu diliputi ketakutan dan terancam sekedar mendengar kita akan datang; dan langsung berputus asa saat kita benar-benar telah hadir? Hamba Allah macam apa kita ini jika tidak bisa menciptakan rasa aman bagi sekelilingnya?! Keempat, orang yang memperlakukan istrinya dengan baik. Ummul Mu’minin ‘Aisyah berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Orang terbaik diantara kalian adalah yang terbaik dalam memperlakukan istrinya. Dan aku adalah yang terbaik diantara kalian dalam memperlakukan istrinya.” (Hadits shahih, riwayat Tirmidzi, bagian akhirnya diringkas). Maka, para ulama’ selalu memperhatikan dengan teliti siapa calon suami dari anak-anak perempuannya. Sebagian mereka memberitahu putrinya, mengapa menikahkannya dengan seorang calon suami yang dipilih karena keshalihan dan agama, bukan yang lain. Dikatakannya, “(Orang yang shalih itu), jika ia mencintaimu maka ia akan memuliakanmu, namun jika ia membencimu maka ia tidak akan menzhalimimu.” Ya, keshalihannya akan menjadi kendali yang memacunya berbuat baik bila hatinya ridha, namun segera mengekangnya agar berhati-hati ketika marah. Betapa besar kerusakan yang ditimbulkan oleh suami yang bejat dan rusak moralnya; yang tidak beragama dan fasiq (ahli maksiat). Bisa jadi, di rumah ia menzhalimi istrinya, sementara di luar sana ia menggoda istri orang lain. Tercelalah para suami yang di siang hari memukuli istrinya seperti menyiksa budak, namun di malam hari ia menggaulinya! Inilah sebagian dari manusia-manusia terbaik yang ditunjukkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Masih banyak yang lain, yang dapat kita temukan dalam kitab-kitab hadits. Maka, seharusnya kita tidak berkecil hati jika tidak dinominasikan sebagai “yang terbaik” dalam kontes-kontes buatan manusia. Bila kita belum bisa menjadi pengkaji atau guru Al-Qur’an, berusahalah menjadi orang yang melunasi pinjaman dan kredit dengan baik. Atau, berusahalah menjadi orang yang bisa dipercayai kebaikannya dan tidak dikhawatirkan kejahatannya. Atau, jadilah sorang suami yang baik. Semoga Allah membimbing agar salah satu, atau sebagian besar sifat-sifat baik itu, terpatri dalam jiwa kita. Amin. (M. Alimin Mukhtar)
Kapankah Seorang Muslim Beristirahat?

Di dalam Al-Qur’an Al-Karim Allah Ta’ala berfirman: وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ Artinya: “Dan beribadahlah engkau kepada Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (yakni kematian).” (QS. Al-Hijr: 99). Ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa setiap manusia yang hidup di dunia wajib beribadah hanya kepada Allah tanpa mengenal letih, bosan dan istirahat atau berhenti darinya. Ia wajib tabah dan sabar dalam menghadapi berbagai macam ujian dan cobaan. Sabar dalam menjalankan ketaatan kepada Allah Ta’ala, serta sabar dalam menjauhi dosa dan maksiat kepada-Nya sehingga kematian menjemputnya dan memutuskannya dari segala kenikmatan dan kelezatan dunia. سئل الإمام أحمد بن حنبل : متى الراحة يا إمام ؟ فأجاب : عند أول قدم تضعها في الجنة . » Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah pernah ditanya: “Wahai Imam, kapankah waktu istirahat itu?” Beliau jawab: “(istirahat yang sesungguhnya ialah) pada saat engkau pertama kali menginjakkan kakimu di dalam Surga.” Seorang penyair yang bijak mengatakan: ولو أنا إذا متنا تُركنا ** لكان الموت راحة كل حي “Sekiranya bilamana kita telah mati lalu dibiarkan (begitu saja tanpa perhitungan dan pembalasan amal), niscaya kematian itu menjadi waktu istirahat bagi setiap orang yang hidup. ولكنا إذا متنا بُعثنا ** ونُسأل بعدها عن كل شي Akan tetapi (kenyataannya), bilamana kita telah mati, kita akan dibangkitkan (dari alam kubur kita), dan sesudah itu kita dimintai pertanggungjawaban (oleh Allah) atas segala hal (yang pernah kita lakukan di dunia).” Maka dari itu, marilah kita bersungguh-sungguh dalam memanfaatkan sisa umur kita di dunia ini dengan berbuat kebaikan dan ketaatan kepada Allah dan menjauhi setiap dosa dan maksiat hingga kematian menjemput kita dan memisahkan kita dengan orang-orang yang sangat kita cintai. Demikian faedah ilmiyah dan mau’izhoh hasanah yang dapat kami sampaikan pada hari ini. Semoga bermanfaat bagi kita semua.