5 Persiapan yang Bisa Dilakukan Orangtua Sebelum Ananda Masuk Pesantren


ARROHMAHBOGOR.SCH.ID – Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang telah menjadi bagian dari tradisi keilmuan di Indonesia. Bagi banyak orangtua Muslim, memasukkan anak ke pesantren adalah keputusan besar yang membutuhkan persiapan matang. Berikut lima hal yang bisa dilakukan orangtua dalam menyiapkan anak untuk bersekolah di pesantren:

1. Menanamkan Niat yang Lurus dan Motivasi yang Kuat

Niat yang benar adalah fondasi utama dalam menuntut ilmu, termasuk dalam memilih pesantren sebagai tempat belajar. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Orangtua perlu menjelaskan kepada anak bahwa menuntut ilmu di pesantren adalah bagian dari ibadah dan upaya mendekatkan diri kepada Allah. Motivasi intrinsik anak berperan besar dalam keberhasilan mereka di pesantren.

2. Membiasakan Kemandirian Sejak Dini

Pesantren menuntut santri untuk mandiri dalam banyak hal, seperti mencuci pakaian sendiri, mengatur jadwal belajar, dan mengelola keuangan. Oleh karena itu, orangtua perlu melatih anak dalam hal ini sejak dini. Dalam Islam, pendidikan kemandirian juga diajarkan oleh Rasulullah ﷺ yang mengajarkan anak-anak untuk bertanggung jawab sejak kecil, sebagaimana hadits:

“Wahai anakku, jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu.” (HR. Tirmidzi)

Santri yang telah terbiasa mandiri sejak kecil diharapkan lebih mudah beradaptasi dengan kehidupan pesantren.

3. Mengajarkan Dasar-dasar Ibadah dan Adab

Agar anak tidak mengalami kesulitan dalam menjalani kehidupan pesantren, mereka harus dibekali dengan pemahaman dasar tentang ibadah dan adab. Al-Qur’an menekankan pentingnya pendidikan agama sejak dini, sebagaimana firman Allah:

“Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka…” (QS. At-Tahrim: 6)

Santri yang telah memiliki dasar ilmu fiqih awal dan adab sebelum masuk pesantren diharapkan lebih mudah mengikuti kurikulum dan peraturan pesantren.

4. Mengenalkan Pola Hidup di Pesantren

Hidup di pesantren memiliki ritme yang berbeda dengan kehidupan di rumah, terutama dalam hal disiplin waktu dan keterbatasan fasilitas. Orangtua bisa mengenalkan pola hidup ini dengan membiasakan anak bangun lebih pagi untuk shalat tahajud, mengikuti jadwal harian yang terstruktur, dan mengurangi ketergantungan pada gadget.

Hadits Rasulullah ﷺ menyebutkan:

“Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Anak yang telah terbiasa dengan rutinitas ketat akan cenderung lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan pesantren.

5. Membangun Komunikasi dan Dukungan Emosional

Meskipun pesantren memberikan lingkungan belajar yang islami, anak tetap memerlukan dukungan emosional dari orangtua. Memberikan pemahaman tentang pentingnya menuntut ilmu dan membangun komunikasi yang baik dapat membantu anak menghadapi tantangan di pesantren.

Rasulullah ﷺ menunjukkan kasih sayang kepada anak-anak, sebagaimana dalam hadits:

“Bukan termasuk golongan kami orang yang tidak menyayangi anak-anak kecil dan tidak menghormati orang tua.” (HR. Tirmidzi)

Dengan mendapat dukungan emosional dari orangtuanya, santri diharapkan lebih memiliki ketahanan dalam menghadapi kesulitan di pesantren.

Persiapan anak untuk masuk pesantren bukan hanya soal akademik, tetapi juga mencakup aspek mental, dan sosial, juga bekal iman. Dengan menanamkan niat yang lurus, membiasakan kemandirian, mengajarkan dasar-dasar ibadah, mengenalkan pola hidup pesantren, serta membangun komunikasi yang baik, orangtua dapat membantu anak beradaptasi dengan lebih baik. Semoga dengan persiapan yang matang, anak-anak dapat menempuh pendidikan di pesantren dengan penuh semangat dan keberkahan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Yakin gak ingin mondok
di Ar-Rohmah Bogor?

Segera daftarkan ananda sebelum quota penuh. Ayah/Bunda juga bisa inden pendaftaran sejak kelas V SD (untuk daftar SMP) atau kelas VIII (untuk daftar SMA). Dapatkan apresiasi pembiayaan untuk gelombang inden.